Di suatu zona Museum History of Java, seorang anak lelaki tampak terpesona oleh patung perunggu yang tersimpan dengan gagah,”Ayah, ini patung apa?” Tanya dirinya dengan mata berbinar. Sang ayah tersenyum, “Ini adalah patung Dewa Ganesha, Nak. Dewa yang dikenal sebagai penghalau segala rintangan.”

Percakapan tersebut mengalir diantara keluarga pengunjung museum, terutama antara anak-anak dan orang tua, yang saling terlibat dalam eksplorasi benda-benda koleksi yang kaya keberagaman ilmu warisan budaya.

Museum History of Java pun menjadi ruang interaktif di mana keluarga dapat bersama menggali pengetahuan artefak secara naratif, bersama dengan pemandu museum, maupun teknologi kekinian seperti halnya Augmented Reality atau AR. Setiap artefak di museum ini memiliki cerita yang menghubungkan generasi kita dengan masa lalu yang bermakna tak terhingga.

Di zona artefak sejarah Islam, seorang ibu menjelaskan kepada putrinya tentang tulisan kaligrafi di atas daun lontar. “Kenapa ditulis pada daun, Ibu?” tanya sang anak penasaran. “Itu karena , kreativitas budaya penulisan kita, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alam nak, bahkan jauh sebelum adanya kertas,” jawab sang ibu, sambil memperlihatkan beberapa kitab lontar serta kitab dari kertas merang. 

Perjalanan mereka berlanjut pada teknologi AR yang memvisualisasikan kehidupan masyarakat Jawa kuno pada jaman kerajaan Hindu-Buddha. Seorang anak lain, terpukau oleh genta kuno di dalam aplikasi 3D Augmented Reality “Apa itu lonceng besar, Ayah?” Sang ayah dengan sabar menjelaskan, “Ini adalah genta, digunakan dalam upacara keagamaan pemeluk Hindu dan Buddha, untuk memanggil roh atau sebagai tanda mulainya ritual.”

Dialog seperti ini sering terdengar di setiap sudut museum, mencerminkan betapa kaya dan beragamnya pengetahuan yang bisa didapatkan dari benda-benda koleksi di Museum History of Java. Setiap pertanyaan yang diajukan anak-anak menjadi pintu masuk bagi orang tua untuk berbagi pengetahuan dan sejarah dengan cara yang mudah dipahami.

Kunjungan ke museum ini menjadi lebih dari sekadar melihat artefak; ini adalah perjalanan penuh wawasan yang memperkaya pengetahuan anak-anak dan mempererat ikatan keluarga melalui dialog dan pembelajaran bersama. Museum History of Java benar-benar menjadi rumah kebudayaan di mana sejarah dan keluarga bertemu dalam harmoni.

Pengalaman wisata museum kota Yogyakarta telah membawa kenangan tak terlupakan di Museum History of Java. Banyak diantara keluarga muda dan keluarga besar yang memilih museum sejarah Jawa ini untuk mengisi momen liburan putera-putrinya. 

Museum History of Java yang berbentuk seperti Piramid Jawa ini terletak di Pyramid Rest Area, Sewon, Bantul. Sebuah akses jalan wisata pinggir kota menuju daerah selatan Yogyakarta yang terkenal akan wisata pantai dan pegunungan. 

Nah, sebelum healing menikmati alam terbuka, pasti lebih mengesankan jika kita terlebih dulu mengagumi kekayaan warisan budaya Jawa di Museum History of Java, kabupaten Bantul. 

Wisata Edukasi Sejarah Jawa

Museum adalah penyemangat untuk menikmati wisata sejarah dengan berbagai kilas kisah-kisah unik yang membuat kita dan keluarga pun terkagum-kagum.

Begitupun liburan panjang di Yogyakarta tak lengkap tanpa menjelajah setiap zona bersejarah di museum History of Java yang seakan membawa kita berpetualang lintas abad. Edukasi di museum ini penuh dengan kejutan dimana pengetahuan koleksinya sangat beragam dan penuh ketakjuban mulai dari era purbakala jawa, agama dan kerajaan Hindu-Buddha, kedatangan dan penyebaran Islam di Tanah Jawa, hingga berdirinya kerajaan Mataram Islam bersama kelahiran dari Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.

Sampai saat ini History of Java merupakan rumah kebudayaan dan juga rumah peradaban yang memperkuat motivasi anak-anak untuk mengenali sejarah dari tanah kelahiran sendiri. Museum History of Java di Yogyakarta menjadi rumah kebudayaan yang ideal untuk anak-anak belajar sejarah bersama keluarga. Di museum ini, sejarah Jawa dihadirkan dengan cara yang menarik dan interaktif, sehingga anak-anak dapat belajar sambil bermain. 

Dengan berbagai zona yang menampilkan ruang teater, artefak kuno di ruang koleksi, ruang 3D, serta ruang foto ikonik Jawa tempo dulu di ruang diorama, tentu Museum History of Java mengajak anak-anak memahami warisan budaya yang kaya dari tanah Jawa.

Berwisata ke Museum History of Java bersama keluarga bukan hanya memberikan kesempatan untuk belajar, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga melalui eksplorasi bersama. Museum ini adalah tempat yang sempurna untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan pada budaya Jawa sejak dini. Serta membawa pengalaman yang tak terlupakan bagi proses dialog yang indah antara orangtua dan anak-anak.

Mari berkunjung ke Museum History of Java Yogyakarta!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here