Hayam Wuruk diangkat sebagai raja ketika baru berusia 16 tahun, menggantikan ibunya, Tribhuwana Tunggadewi, yang mundur setelah 21 tahun berkuasa.Sejarah mencatat, Hayam Wuruk merupakan raja terbesar Kerajaan Majapahit.
Selama kepemimpinan panjang tersebut, Hayam Wuruk telah memerintah Kerajaan Majapahit selama 39 tahun, yakni pada tahun 1272-1311 Saka atau 1350-1389 Masehi.Hayam Wuruk merupakan sosok yang pemberani dan tegas. Ia juga memiliki keahlian dalam bidang pemerintahan. Inilah yang kemudian membawanya sukses membawa Imperium Majapahit mencapai masa kejayaan.
Sebagai penguasa, Hayam Wuruk memusatkan Kerajaan Majapahit di daerah Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Daerah ini merupakan bekas ibu kota Kerajaan Majapahit selama pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Selama 39 tahun berkuasa, Hayam Wuruk dan Gajah Mada telah berhasil membuat panji Majapahit terlihat di seluruh nusantara bahkan semenanjung Malaka. Sumpah Palapa yang dikeluarkan oleh Gajah Mada dilaksanakan, dengan wilayah Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, serta Tumasik atau Singapura dan sebagian Kepulauan Filipina.
Bersama Gajah Mada, Hayam Wuruk membangun Majapahit ke puncak kejayaan berdasarkan falsafah kenegaraan: Bhinneka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrwa yang bermakna “Meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu dan tidak ada kerancuan dalam kebenaran”.