Pada salah satu ruang koleksi Museum History of Java terdapat gambar diri seorang tokoh pendidikan nasional. Beliau adalah sosok Ki Hajar Dewantara. Uniknya, mengapa terdapat profil sang Bapak Pendidikan berada disana? Padahal Museum HOJ secara khusus mengangkat Peradaban Sejarah dan Budaya Jawa. Mulai dari periode migrasi manusia purba ke Tanah Jawa. Dekade kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Mataram Islam. Sampai dengan berdirinya Kasunanan Surakarta serta Kasultanan Yogyakarta. Lantas apakah relevansi nama besar Ki Hajar Dewantara dengan jati diri Museum ini?
Kehadiran tersirat Ki Hajar Dewantara di dalam Museum History of Java tidaklah tanpa makna tertentu. Sejak Museum History of Java berdiri pada 2018 silam, dunia pendidikan telah dijadikan prioritas terpenting. Bahkan diwujudkan melalui visi dan misi utama HOJ Museum hingga tahun 2022 kini. Oleh karena itulah prinsip edukasi Ki Hajar Dewantara selalu jadi panutan dari setiap aktivitas Museum ini. Terlebih lagi dengan diperkuatnya kurikulum “Merdeka Belajar” dari Kemendikbud Ristek sejak 2020 silam. Itulah mengapa perjuangan Ki Hajar Dewantara bagi Generasi Pancasila kian selaras tujuan berdirinya Museum History of Java di Yogyakarta.
3 Pesan Inspiratif Ki Hajar Dewantara 1. “Mencapai Kemerdekaan Belajar yang Sejati”Sebentuk pesan dari sang Bapak Pendidikan ini berusaha dihidupkan kembali oleh Nadiem Makarim; sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Prinsip merdeka belajar yaitu asas kemerdekaan bisa diterapkan melalui materi pengetahuan sesuai minat, kebutuhan, dan karaktertistik, peserta didik.
Kunjungan Museum salah satu cara mencapai kemerdekaan belajar di luaran sekolah. Lantaran para siswa dapat melakukan observasi benda bersejarah secara gembira. Terutama jika mereka punya minat khusus pada dunia sejarah dan budaya. Pengamatan sekeliling dapat dilakukan bersama guide sebagai pemandu wisata yang berpengalaman. Selain itu, jika masih penasaran cerita lengkap dari sejarah benda koleksi, pastinya siswa punya naluri kreatif untuk mencari literaturnya. Semisal melalui berbagai buku referensi, website, jurnal, dan sebagainya.
2. “Menggapai Pendidikan yang Memanusiakan Manusia”Ki Hajar Dewantara melarang paksaan seperti kewajiban hafal seluruh materi buku namun beresiko disanksi hukuman guru jika gagal paham. Adanya tekanan itu bisa jadi mematikan jiwa merdeka serta kreativitas. Padahal, proses belajar sebaiknya efektif, menyenangkan, dan membuat anak-anak merasa bersemangat. Tentu saja itulah makna pendidikan yang memanusiakan manusia menurut Ki Hajar Dewantara.
Pastinya, Museum salah satu tempat edukasi yang bisa mendukung proses “memanusiakan manusia” tadi. Setiap jaman adalah warisan daya cipta, rasa, dan karya, dari leluhur kita. Sehingga terdapat begitu banyak catatan tertulis maupun tersirat yang menggambarkan “gelap” dan “terang” sejumlah peristiwa di abad itu. Nah, anak-anak harus diajak untuk mendalami segala sisi kebaikan maupun keburukan disana. Sebagai suatu cara menjadi Manusia Merdeka berakal cerdas dan berjiwa bijaksana. 3. “Mendorong Semangat Berkarya Generasi Millenial”“Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”Diaplikasikan Pada : “Kerjasama Sekolah dan Museum History of Java”
Pihak Sekolah dan Museum Menjalin Kerjasama “Outdoor Learning”
- Komitmen, dimulai saat sekolah bersama Siswa menentukan arah kunjungan ke Museum untuk tujuan “Fun and Learning”
Mandiri, suatu pilihan cara belajar observasi (pengamatan pribadi), bertanya pada guide, berdiskusi, ataupun mencari sumber literature di luar Museum Reflektif, guru dapat melalukan evaluasi kelas dari hasil kunjungan tadi. Seperti ungkapan kesan-pesan siswa, tugas materi sesuai pengamatan tadi, dan sebagainya
GALLERY MUSEUM HISTORY OF JAVA
Fasilitas :
1. RUANG TEATER : Menonton Film Purbakala
2. RUANG KOLEKSI : Menyimpan Kisah Sejarah
Purbakala Jawa dan Migrasi Austronesia
Kerajaan Hindu-Buddha Tertua di Jawa
Kejayaan Majapahit di Nusantara
Persebaran Islam di Tanah Jawa oleh Walisongo
Kebesaran Wangsa Mataram Hindu – Kekuasaan Mataram Islam
Koleksi Benda Warisan Budaya Seperti Patung, Topeng, Keris, Batik, Wayang
Dekade Kasunan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
3. RUANG 3D : Menonton ANIMASI Dinosaurus
4. Ruang Diorama : Berfoto Ekspresif + Properti Jawa
5. Exit Door : Little Malioboro
TERIMAKASIH KI HAJAR DEWANTARABAPAK PENDIDIKAN INDONESIA
INFORMASI KUNJUNGAN MUSEUM HISTORY OF JAVA