Pagi yang cerah dari Museum History Of Java! Saat menjejakkan kaki disini jangan lupa berfoto dengan latar belakang Piramid, yang sangat ikonik di Kabupaten Bantul – Yogyakarta.

Seorang Pemandu Museum akan membuka pintu masuk yang terhubung dengan Ruangan Teater berukuran cukup luas. Meski penerangan cukup remang-remang, tampak puluhan kursi berjajar disana. Disamping itu sejumlah keterangan tentang sejarah purbakala terpampang melebar pada tembok putih di ruang tersebut. Pengunjung dapat membaca-baca dulu atau langsung menduduki kursi untuk nonton film yang segera diputarkan.

Setelah Pemandu Museum menerangkan tentang berbagai hal menarik yang akan dijumpai sepanjang kita berkunjung nanti, barulah Film Teater akan diputarkan. Filmnya berkisah tentang sejarah terbentuknya Tanah Jawa hingga kehidupan Manusia Purba sejak 2 juta tahun silam.

Tujuh Alasan Memilih Museum History of Java…Pastinya sangat banyak alasan mendatangi Museum History of Java. Terutama dari daya tarik fasilitas, pelayanan, teknologi, dan terutama pengetahuan sejarah di dalamnya. Seperti kehidupan awal manusia Purba di Tanah Jawa, periode Kerajaan Hindu-Buddha, persebaran Islam oleh Walisongo, hingga terbangun Mataram Islam yang mengawali lahirnya Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Itulah mengapa wisatawan lokal maupun turis asing tertarik berwisata sejarah ke History of Java Museum!

1. Biaya Tiket Cukup Terjangkau, Fasilitas Komplit!

Keberadaan Museum History of Java berstatus Museum Swasta atau Non-Pemerintah. Sehingga pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp. 35.000 per orang. Namun jangan keburu mengeluh, karena harga tersebut sebanding yang akan didapat nantinya, dan sangat ramah bagi pengunjungnya.

2. Tanpa Batas Waktu Berkeliling Museum…History of Java dibuka sedari pukul 09.00 pagi – 18.00 sore. Selama waktu tersebut pengunjung yang datang sebebasnya eksplorasi ruang Museum tanpa dibatasi hitungan jam atau menitan tertentu.

3. Free Tour Guide…Pengunjung boleh memilih berkeliling sendiri atau ditemani seorang Tour Guide tanpa biaya tambahan. Tugas Guide Museum History of Java ialah berbagi pengetahuan sejarah serta menemani pengunjungnya sampai ke ruangan terakhir nanti. Selain itu membantu pengunjung untuk berfoto di dalam ruangan.

4. Ruangan Sangat Luas dan NyamanSetiap ruangan Museum sangat luas, yaitu dimulai dari Ruang Teater, Ruang Koleksi (5 lorong dan 1 Paviliun Keraton), Ruang 3D Animasi, Ruang Diorama, hingga jalur pintu keluar di spot foto exit door yang disebut Little Malioboro.

5. Teknologi Kekinian dan Informatif…Fasilitas teknologinya sangat lengkap, antara lain Augmented Reality (AR), QR Video Movie, Film Teater, Film 3D, serta background foto 3D di Ruang Diorama.

6. Banyak Spot Foto Unik…Museum History of Java tidak membatasi pengunjungnya memilih spot berfoto, terkecuali di Ruang Paviliun Keraton, yang tidak boleh memotret benda-benda koleksi. Namun di depan Paviliun Keraton terdapat Spot Foto Wayang dimana pengunjung boleh foto-foto dengan properti wayang disana.

7. Teknologi AR dan QR yang Informatif…Teknologi Augmented Reality (AR) yang menarik ini bisa digunakan apabila kamu sudah mendownload aplikasinya melalui History of Java AR di Google Play Store. Begitupun sama halnya dengan QR Video Movie yang akan memunculkan video sejarah singkat, semisal mengenai sejarah Kerajaan Majapahit, hingga eranya Sultan Agung. Nah, setiap barcode di ruang koleksi akan memunculkan AR 3D maupun video QR Movie, apabila sudah disorot dengan layar ponsel, serta aplikasinya tadi. Sangat Menghibur!

Sobat Museum, itulah berbagai alasan untuk belajar sejarah dan budaya di Museum History of Java, sangat menarik bukan? Siapapun akan menikmati kunjungan berpengetahuan termasuk anak-anak yang pingin belajar cinta sejarah. 

Apabila kamu belum tahu keberadaan Museum Peradaban Jawa ini dimana, cobalah search Pyramid Rest Area di Jalan Parangtritis KM 5,5 Sewon, Kabupaten Bantul. Salam Sahabat Museum!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here