Sebuah museum dengan segala fasilitas koleksinya merupakan warisan masa lalu, baik itu era prasejarah maupun periode kehidupan selanjutnya, hingga mencapai kehidupan kita sekarang ini. Salah satu museum yang terbangun dengan citra lampau dan kekinian adalah Museum History of Java di Yogyakarta.
Pengalaman edukasi sejarah dan budaya di museum ini sangat luar biasa nilainya. Bahkan sanggup mengasah karakter anak-anak agar lebih tertarik pada karya nenek moyangnya sendiri.
Namun demikian, semangat cinta museum bukan perkara mudah untuk ditanamkan. Lantaran tidak semua anak menyukai dunia kesejarahan. Apalagi kalau dari keluarganya memang kurang berminat untuk memotivasi minat anak pada dunia sejarah dan budaya.
Itulah mengapa, banyak guru yang kesulitan mengajak siswa ke museum karena tidak tertarik, atau menurutnya sangat membosankan. Sekalipun mereka datang, semata-mata kewajiban mengerjakan tugas dari sekolah.
Supaya kunjungan museum semakin efektif, pada kurikulum merdeka berlajar saat ini, terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk menumbuhkan kecintaan siswa pada museum. Terkhusus untuk persiapan berkunjung ke Museum History of Java, di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
1.Membuat Rencana Kunjungan Semenarik Mungkin
Siswa akan lebih tertarik untuk mengunjungi museum jika mereka tahu apa yang akan mereka lihat dan pelajari di sana.
Oleh karena itu, buatlah sebuah rencana kunjungan yang menarik, termasuk informasi tentang benda-benda yang akan dilihat, kegiatan yang akan dilakukan, dan apa yang diharapkan dari siswa setelah mengunjungi museum.
Pihak sekolah perlu merancang persiapan yang menarik bersama dengan pihak Museum History of Java sehingga siswa tertarik untuk mengikuti kunjungan tersebut. Semisal, menjelaskan pada siswa tentang fasilitas di dalam museum. Seperti :
- Ruang Teater Film Sejarah Purbakala Jawa
- Ruang Koleksi yang menceritakan sejarah purbakala jawa, kerajaan hindu-buddha, persebaran islam di tanah jawa, kerajaan islam terbesar di jawa, hingga terbentuknya Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, semasa kekuasaan Mataram Islam / Sultan Agung
- Ruang 3D animasi untuk menonton film kehidupan dinosaurus dan kasih sayang seekor induk pada anaknya yang tengah mencari jati diri. Anak-anak dapat menggunakan kacamata 3D.
- Ruang Diorama dengan fasilitas 7 background foto unk serta property budaya jawa yang dapat digunakan oleh pengunjung museum.
2.Teknologi Interaktif
Banyak museum yang menggunakan teknologi interaktif seperti aplikasi, audioguide, atau virtual reality untuk memperkaya pengalaman pengunjung. Teknologi ini dapat membantu siswa untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan membuat mereka merasa lebih dekat dengan benda-benda atau topik yang dipelajari.
Di Museum History terdapat banyak teknologi interaktif yang kekinian, salah satunya Augmented Reality (AR). Teknologi Augmented Reality (AR) yang menarik ini bisa digunakan apabila kamu sudah mendownload aplikasinya melalui History of Java AR di Google Play Store. Begitupun sama halnya dengan QR Video Movie yang akan memunculkan video sejarah singkat, semisal mengenai sejarah Kerajaan Majapahit, hingga eranya Sultan Agung. Nah, setiap barcode di ruang koleksi akan memunculkan AR 3D maupun video QR Movie, apabila sudah disorot dengan layar ponsel, serta aplikasinya tadi. Sangat Menghibur!
3.Kaitkan dengan Pelajaran di Sekolah
Guru dapat mengaitkan kunjungan ke museum dengan pelajaran yang sedang dipelajari di sekolah. Misalnya, jika sedang mempelajari sejarah Jawa, guru dapat mengajak siswa mengunjungi museum History of Java. Dengan cara ini, siswa akan melihat langsung benda-benda yang terkait dengan pelajaran yang sedang mereka pelajari, sehingga mereka lebih tertarik dan terinspirasi untuk belajar lebih banyak tentang topik tersebut.
4.Ajak Orang Tua untuk Ikut
Ketika mengunjungi museum, orang tua dapat berperan sebagai mentor dan memperkaya pengalaman anak-anak mereka. Kegiatan ini juga dapat memperkuat hubungan antara orang tua dan anak, sehingga anak-anak akan lebih senang mengunjungi museum karena mereka tahu akan ada teman bermain yang akan menemani mereka.
5.Adakan Lomba atau Aktivitas Kreatif
Untuk membuat kunjungan ke museum lebih menyenangkan, guru dapat mengadakan lomba atau aktivitas kreatif yang terkait dengan benda atau topik yang dipelajari di museum History of Java. Lomba seperti menggambar, menulis, atau memotret benda-benda di museum dapat membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk mengunjungi museum.
Demikian tadi cara efektif agar para guru dapat mendorong motivasi cinta museum terutama saat kunjungan museum History of Java. Dengan demikian semangat belajar sejarah budaya dapat semakin diperkuat.