Semangat ke Museum History of Java sangat menggelora di sanubari generasi kekinian. Di museum ini kamu dapat belajar tentang perjalanan sejarah Tanah Jawa yang memikat naluri seni. Serta masih banyak lagi berbagai hal menarik yang memperkaya pengetahuan semesta budaya. Secara lokasi, Museum History of Java berada di Jalan Parangtritis Km 5,5 Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Nah, buat kamu yang suka mencari spot foto keren, Museum History Of Java dikenal memiliki arsitektur bangunan yang cukup unik, yaitu berbentuk menyerupai pyramid mesir. Banyak pengunjung yang berfoto di depan bangunan tersebut sehingga menjadi salah satu spot foto terfavorit di Pyramid Rest Area.

Selanjutnya ketika masuk ke dalam museum ini kamu akan ditemani oleh story teller (local guide) berpengalaman. Pemandu akan mempersilahkan nonton film yang bercerita tentang sejarah terbentuknya Pulau Jawa 2,5 juta tahun yang lalu.

Selanjutnya kamu pun akan ditemani melihat berbagai macam koleksi benda – benda kuno peninggalan bersejarah, serta papan informasi yang akan mengedukasi tentang sejarah Pulau Jawa, diantaranya kerajaan – kerajaan yang pernah berdiri di Pulau Jawa.

Selain koleksi benda – benda warisan prasejarah jawa, kamu akan merasakan sentuhan teknologi modern seperti Augmented Reality, Pertunjukan 4D, hingga tempat swafoto 3D. Apabila dijelajahi, Museum History Of Java ini menyajikan 5 ruangan yaitu Ruang Teater, Ruang Koleksi, Ruang Paviliun, Ruang Film 4D dengan kacamata, Ruang Foto Diorama, dan yang terakhir spot foto Little Malioboro yang estetik.

Sangat menarik, teknologi modern tersebut menjadi fasilitas terunik dari museum ini. Pastinya semangat berkunjung ke museum akan semakin menyenangkan. Apalagi, History of Java memiliki beragam koleksi benda purbakala masa prasejarah sampai kerajaan-kerajaan lama, seperti Tarumanegara, Majapahit, Demak Bintaro, Cirebon, dan Mataram Islam. Menariknya lagi teknologi AR memungkinkan pengunjung melihat langsung benda-benda koleksi itu secara detail.

Teknologi Augmented Reality

Keunikan museum ini tidak hanya pada teknologi film, tetapi juga layar Augmented Reality menjadi yang paling diminati oleh para wisatawan. Cara kerja dari Augmented Reality ini cukup mudah, sobat semua bisa menginstall aplikasi Augmented Reality Museum ini di Play Store selanjutnya silahkan mengarahkan handphone kamu pada gambar yang ada di dinding museum. Secara otomatis gambar yang tadinya tampak diam biasa saja segera muncul di handphone sobat semua dalam bentuk 3D dilengkapi audio dan efek sehingga terlihat seperti nyata.

Ruang Koleksi

Perjalanan berkeliling Museum dimulai dari zona lorong satu Austronesia. Pada bagian Lorong Austronesia ini pengunjung akan menemukan kisah mengenai Pulau Jawa saat zaman kepercayaan Kapitayan. Salah satu koleksi yang ada di lorong ini adalah berupa artefak dari zaman prasejarah tepatnya pada masa 200-100 SM, yaitu kapak perunggu. Selanjutnya, banyak cerita tentang kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Jawa beserta koleksinya.

Pada bagian lorong zaman ini menceritakan masuknya agama islam di Indonesia. Lorong ini menceritakan peralihan zaman Hindu-Budha ke era agama Islam yang disebarkan Walisongo. Jenis artefak di lorong zaman peralihan ini berasal dari peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia.

Salah satu koleksi yang paling menarik perhatian adalah dua buah Al-Quran. Peninggalan tersebut mempunya nilai yang berharga dikarenakan terbuat dari bahan merang dan kulit kayu.

Berkunjung ke Museum History of Java

Apabila kamu belum tahu keberadaan Museum Peradaban Jawa ini dimana, cobalah search Pyramid Rest Area di Jalan Parangtritis KM 5,5 Sewon, Kabupaten Bantul.

Salam Sahabat Museum!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here