Sebuah ruangan yang sangat luas, di dindingnya tergambarkan lukisan realis, dengan property tiga dimensi berlatar kekunoan. Pengunjung anak-anak maupun dewasa terlihat mengenakan busana adat Jawa, nampak berpose di beberpa spot gambar sepanjang dinding tadi.
Ruangan ini bukan sembarang photobooth di tempat umum, melainkan suatu ruang edukasi interaktif, tepatnya di dalam sebuah Museum yang disebut History of Java, Yogyakarta.
Seorang story teller atau pencerita menyebutnya “ruang diorama”. Posisi ruangan ini cukup jauh dari ruang koleksi utama, bahkan terletak setelah ruang 3D animasi, dan sebelum pintu keluar di pedestrian Museum yang disebut “Little Malioboro”.
Di ruang diorama pengunjung bebas berfoto. Berbagai ekspresi ceria ditampilkan sendiri atau bersama-sama. Suasana foto-foto itu mengesnalan Jawa tempo dulu. Sebab, property yang digunakan pun sangat sesuai. Seperti tongkat perburuan, baju jawa, caping, replika, pasaran, dan sebagainya.
Bagi yang suka berfoto bisa memilih 7 tema photoshoot instagrammable. Setiap tema itupun memiliki konsep cerita masing-masing. Pilihannya, diorama “Perburuan Harimau”, diorama “Pasukan Gajah”, diorama “Pasaran Jawa”, diorama “Gamelan Jawa”, diorama “Pelabuhan Karangantu”, diorama “Grebeg Mulud”, dan diorama “Pernikahan Putri Keraton”
Sebuah cerita tentang Perburuan Macan di Jawa menyita perhatian. Seakan-akan foto Anda sungguh berbicara tentang penyerangan harimau. Penceritaan di layar foto itupun terisnpirasi dari lukisan Raden Saleh bertajuk “Perburuan Harimau”. Bahkan, bagi yang cermat, dapat melihat sosok Raden Saleh yang menaiki kuda.
Selama hidupnya, Raden Saleh Sjarif Boestaman kerapkali melukis dengan nuansa romantisisme. Seperti terlihat di ruang diorama Museum, karya beliau sangat indah, bahkan ketika diadaptasi untuk edukasi sejarah. Sekaligus memberikan kesempatan untuk berfoto peran bersama keluarga dan teman-teman.
Seperti kita lihat, ceritanya pun dapat diperankan bermacam-macam. Mulai dari 3 gadis pemburu, keluarga penakluk harimau, hingga pasangan sehidup semati.
Museum History of Java
Sebagaimana konsep museum, History of Java mendisplay berbagai benda sejarah yang sangat indah. Serta dapat dijadikan materi edukasi kekinian. Benda yang dipamerkan itupun sangat beragam. Mulai dari era Purbakala Jawa, Kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Jawa, Sejarah Persebaran Islam di Jawa, Sejarah Terbentuknya Kerajaan Mataram Islam, hingga Koleksi Paviliun Keraton.
Selain itu terdapat beragam fasilitas menarik. Seperti teknologi Augmented Reality (AR), Teater Film Migrasi Austronesia, Ruang Nonton 3D, serta Ruangan Diorama disertai 7 photobooth raksasa
Ohh ya, lokasi Museum History of Java berada di Jalan Parangtritis KM 5,5, Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.