Augmented Reality (AR) di Museum History of Java adalah teknologi yang menggabungkan elemen virtual dengan dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone. Pengunung musem dapat melihat objek virtual yang terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya dalam waktu nyata.

Penerapan augmented reality di museum ini telah menjadi tren yang semakin popular dimanapun. AR museum dapat memberikan pengalaman interaktif dan mendalam kepada pengunjung dengan cara berikut:

1.Pameran Interaktif di zona Koleksi: 

Saat menggunakan AR, pengunjung dapat menggunakan perangkat mereka, seperti smartphone, untuk melihat objek virtual yang muncul di atas benda asli. Misalnya, anak-anak dapat mengarahkan perangkat ke arah obyek gambar dan melihat animasi yang menghidupkan gambar unik tersebut atau informasi tambahan yang muncul di layar.

2.Tur Virtual: 

Dengan menggunakan aplikasi AR, pengunjung dapat melakukan tur virtual melalui museum. Mereka dapat mengikuti rute yang ditentukan dan melihat objek virtual yang terintegrasi dengan lingkungan nyata. 

3.Rekonstruksi Sejarah: 

AR dapat digunakan untuk membuat rekonstruksi visual dari masa lalu. Misalnya, pengunjung dapat melihat reruntuhan kuno dalam keadaan awalnya atau melihat bagaimana bangunan bersejarah di suatu daerah telah berubah dari waktu ke waktu.

4.Aktivitas Interaktif: 

Museum menyediakan aktivitas AR yang melibatkan pengunjung secara aktif dengan permainan AR yang didasarkan pada tema pameran, memecahkan teka-teki, atau berpartisipasi dalam simulasi interaktif.

5.Informasi Tambahan: 

Dengan AR, museum dapat menyediakan informasi tambahan tentang benda pameran. Ketika pengunjung mengarahkan perangkat ke objek, informasi terperinci tentang benda tersebut dapat muncul di layar perangkat.

Penerapan augmented reality di museum History of Java dapat meningkatkan interaktivitas, keterlibatan, dan pemahaman pengunjung terhadap koleksi dan konteks sejarah yang dipamerkan. Hal ini dapat membuat pengalaman museum menjadi lebih menarik dan edukatif. Jika berencana mengunjungi museum budaya jawa yang menawarkan pengalaman augmented reality, pastikan memiliki ponsel android yang dapat melakukan unduhan dengan search “History of Java AR” melalui Google Play Store.

Merdeka Belajar dengan Augmented Reality

Penggunaan augmented reality dalam konteks program “Merdeka Belajar” di Indonesia, di mana teknologi digunakan untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran, maka berikut adalah beberapa kemungkinan penerapan AR dalam konteks tersebut:

Materi Pembelajaran Interaktif: AR dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran interaktif, di mana siswa dapat melihat objek 3D atau animasi yang terkait dengan materi pelajaran mereka.

AR di Museum History of Java pun dapat digunakan untuk mendorong kolaborasi dan interaksi antara siswa. Misalnya, siswa dapat bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tantangan AR atau memecahkan masalah yang melibatkan elemen virtual yang terintegrasi dengan dunia nyata.

Berkunjung ke Museum History of Java

Di museum ini terdapat penceritaan dari alkisah kehidupan purbakala (Migrasi Austronesia) di Tanah Jawa. dilanjutkan jaman Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (Mataram Kuno, Kediri, Majapahit, dll). Dekade Penyebaran Islam oleh Wali Songo – Terlahirnya Kerajaan Mataram Islam. Serta periode Kasultanan Surakarta – Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Fasilitas Ruang History of Java Museum

1. Ruang Teater, pengunjung akan diajakserta Menonton Film Purbakala Jawa

2. Ruang Koleksi dan Paviliun Keraton

3. Ruang 3D untuk Menonton Film Animasi Dinosaurus

4. Ruang Diorama untuk Foto Ekspresif

Yuk, Berkunjung ke Museum History of Java di Jalan Parangtritis Km 5,5 Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here