Saat berkunjung ke Museum, kamu akan pilih eksplorasi pribadi, atau ditemani seorang edukator? Nah, di Museum History of Java, kamu bisa loch memilih salah satunya! Kenapa begitu? Terkadang beberapa orang turis merasa kurang nyaman jika ditemani staff guide pemandu Museum. Biasanya ini terjadi saat mereka pingin eksplornya santai alias berlama-lama. Apalagi sembari motret dan mengamati benda koleksi sedetail mungkin. 

Sebaliknya jika barengan pemandu rasanya kok sedang ditungguin, ya? Iyaph, emang sudah jadi tugas guide buat “sharing dan friendly”. Namun tetap saja kamu sebagai pengunjung bebas memilih cara eksplorasi yang ternyaman. 

Okayy, supaya sobat museum gak bergantung pada kehadiran guide, pastinya Museum History of Java punya solusi terbaik. Seperti disebutkan tadi jika di Museum ini sudah ada fasilitas “Auto Self Guide” yang mudah banget digunakan.

Cara Pakai “Museum Auto Self Guide” 

Nyalakan koneksi internet kemudian cari aplikasi bernama “Kode QR/Pemindai’ bawaan hp android/ios. Atau bisa menggunakan Google Lens. 

Setelah itu pasang kamera QR di lensa hp ke kode pemindai. Scan Barcode yang terdapat pada pintu masuk Museum History of Java. Dari barcode akan langsung masuk ke halaman website Autoself Guide Museum HOJ. 

Apabila tidak melalui barcode langsung search saja di mesin pencari google “thehistoryofjavamuseum.com/autoguide”. 

Di dalam Autoself ini pengunjung bisa membaca keterangan guiding mengenai cerita koleksi atau mendengarkan suara audionya.

FASILITAS AUTOSELF GUIDE : 
1. OPENING : TEATER ROOM : FILM PURBAKALA

2. PENJELASAN KOLEKSI

3. RUANG HIBURAN : 3D ROOM dan DIORAMA


4. EXIT DOOR : LITTLE MALIOBORO

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here